HIDUPALAH sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak di Pulau Karimun. Keluarga tersebut sangat sederhana dengan mata pencaharian sang suami sebagai seorang nelayan.
Pada suatu hari sang ayah pergi melakukan pekerjaan seperti biasa. Menjelang sore ia pulang ke rumah dengan membawa hasil tangkapannya yang tidak seberapa.
Sesampainya di rumah, ia melihat sang istri sedang menggendong anak mereka sambil memasak sagu untuk makan malam.
Tanpa disadari oleh sang istri, tiba-tiba sang suami telah ada berdiri di belakangnya. Tanpa disangka-sangka, ternyata sang istri tidak hanya memasak sagu tapi juga bermain mata dengan laki-laki lain yang bernama Si Pulai yang berada di pintu dapur.
Dengan rasa lelah dan emosi yang tinggi, sang suamipun menampar istrinya hingga sanggul sang istri menjadi miring dan anak yang di gendong tadi terlempar jauh. Ia juga melempar Si Pulai dengan periuk sagu.
Konon, dan Si Pulai kelak menjadi Gunugn Pulai yang berada di Malaysia. Sang anak menjadi sebuah pulau yang dikenal dengan Karimau Anak (Anak Karimun). Sedangkan suami istri tadi dikutuk menjadi dua buah gunung yaitu Gunung Jantan dan Gunung Betina. Gunung Betina jika diperhatikan saat ini terlihat puncaknya seperti sanggul yang berposisi miring.
Sedangkan sagu yang dimasak tadi berhamburan menjadi Tanah Gersik yang terletak di kaki Gunung Betina di kawasan Pasir Panjang.
