Permainan Ali Oma

ALI OMA adalah permainan rakyat berbentuk sembunyi dan cari. Nama ali oma diambil dari judul kagu yang dinyanyikan untuk mengiringi permainan. Permainan ini diperkirakan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda di Riau.

Permainan ali oma dapat dilakukan oleh 5-20 anak, laki-laki dan perempuan. Tempat permainan Ali Oma berupa tanah lapang atau pekarangan rumah yang cukup luas, dengan pohon atau tembok yang dapat berfungsi sebagai benteng di dekatnya. Permainan ini juga menuntut adanya tempat-tempat untuk bersembunyi di sekitarnya, seperti semak-semak atau pepohonan. 

Bacaan Lainnya

Cara Bermain
Pemain mula-mula dilakukan lambung uang atau sut untuk menentukan siapa yang jadi. Anak yang jadi inilah yang akan menutup matanya di benteng, sementara yang lainnya bersembunyi (penyuruk). Dalam hitungan yang disepakati, anak yang jadi akan membuka matanya dan mencari para penyuruk. Bila anak yang jadi mendapati seroang penyuruk dia harus menyebut namanya dan mengatakan, “jadi!”.

Para penyuruk dapat menghindari tangkapan yang jadi dengan menyerang benteng, yaitu dengan menepuk benteng tanpa setahu yang jadi atau sebelum namanya disebut.

Berikut ini adalah syair yang dinyanyikan dengan saling jawab antara yang jadi (J) dengan penyuruk (P):

J: Ah Oma
P: Ambio
J: Kaki Pincang
P: Mata kero
J: Ro apa?
P: Rokan
J: Kan apa?
P: Kambing
J: Bing apa?
P: Bing kok
J: Kok apa?
P: Kodok
J: Dok apa?
P: Dolah
J: Lah apa?
P: Laci
J: Ci apa?
P: Cina
J: Na apa?
P: Nasi
J: Si apa?
P: Si ta
J: Ta apa?
P: Tali
J: Li apa?
P: Lipan
J: Pan apa?
P: Pandan
J: Dan apa?
P: Dandut, lico-lico… (akhir kata ini berarti yang jadi sudah boleh mencari penyuruk).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *