Asal Mula Gunung Jantan dan Gunung Betina, Karimun – Kepulauan Riau

Gunung Jantan di Pulau Karimun, Kepulauan Riau.

TERSEBUTLAH kisah pada zaman dahulu kala, tinggallah sepasang suami istri di sebuah dusun yang terpencil di Pulau Karimun.

Mereka hidup bahagia, aman dan damai. Mereka dikaruniai seorang anak. Walaupun hidup sederhana dan serba kekurangan, tapi mereka tidak pernah terjadi pertengkaran.

Bacaan Lainnya

Sang suami sangat menyayangi istrinya yang memiliki paras yang cantik  jelita. Tak kesan jika banyak lelaki yang menyukainya. Perempuan itu bernama Melati.

Pada suatu hari terjadi suatu peristiwa yang tak pernah diduga. Datanglah rombongan pemburu dari pulau seberang. Rombongan tersebut diikuti pangeran dari tanah semenanjung yang bermaksud berburu rusa. Dari satu pulau ke pulau yang telah dikunjungi, namun yang dicari tidak pernah diperoleh. Maka rombongan memutuskan untuk menetap beberapa hari di Pulau Karimun untuk melanjutkan pemburuan pada esok harinya.

Pada pemburuan pertama mulailah pangeran beserta rombongan berjalan menyusuri tepi hutan dan lewatlah pada sebatang sungai kecil yang airnya jernih.

Betapa terkejutnya pangeran karena melihat seorang wanita yang tengah mencuci pakaian di sungai itu. Pangeran heran melihat kecantikan wanita yang itu.

Haripun tlah menjelang senja, sementara hewan yang mereka buru belum juga tampak di mata. Maka mereka putuskan untuk kembali ke kemah. Malam harinya pangeran tidak bisa tidur Karena terbayang akan keantikan wanita yang ditemuinya di pinggir sungai tadi siang. Keesokan harinya rombongan kembali kehutan untuk melanjutkan tujuan mereka.

Namun, di hati pangeran ia berharap dapat bertemu lagi dengan wanita itu.

Setelah sekian lama rombongan menelusuri hutan, keluar masuk rimba, pada saat perjalanan pulang pangeran bertemu wanita cantik itu. Maka kesempatan itu tidak disia-siakannya. Ia mengutarakan maksud hati ingin mempersunting sebagai istri pangeran.

Namun, wanita itu menolaknya dengan halus. Ia mengaku bernama Melatih dan telah memiliki isti dan anak. Namun pangeran tidak peduli keadan itu. Ia akan merebut dari suaminya.

Kejadiaan tersebut sampai ketelinga suaminya. Tentu saja kejadian itu membuat suami Melati marah, di sangkanya Melati telah berbuat curang. Walaupun Melati telah  berkata jujur tapi suaminya tetap tidak percaya.

Amarah suami Melati sudah sampai puncaknya. Saat mereka bertengkar, Melati sedang manggedong anaknya. Tanpa sadar sang suami menampar Melati sehingga anak yang di gendongnya terpelanting dan karena kodrat dari Tuhan anak tersebut menjadi sebuah pulau yang disebut Karimun Anak.

Melihat kejadiaan itu Melati berlari sambil menangis dan memohon pada tuhan agar ia menjadi gunung. Maka, atas kehendak tuhan Jadilah Melati Gunung Betina. Sedang sang suami menyesali perbuatannya yang menuduh istrinya tanpa bukti dan memohon ampun pada Tuhan untuk meminta istri dan anaknya dikembalikan seperti semula. Namun nasi sudah menjadi bubur, segala yang sudah terjadi tidak dapat diubah kembali lagi.

Maka sang suami bermohon jika istri dan anaknya tidak dapat kembali seperti sedia kala. Ia minta agar ia juga menjadi gunung yang berdampingan dengan istrinya.

Maka karena kehendak Tuhan sang suami menjadi Gunung Jantan. Itulah sebabnya gunung itu disebut Gunung Karimun Jantan dan Gunung Karimun Betina.     

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *