Burung Bayan dan Pemuda Miskin – Sakai

Burung Bayan. Ilustrasi.

KONON, sekelompok burung bayan hidup di sebatang pohon yang besar dan tinggi. Di antara burung bayan itu, terdapat seekor ratu bayan yang tersohor karena kecantikan dan keindahannya.

Kecantikan burung bayan terdengar oleh seorang pemuda miskin. Iapun berniat untuk memiliki burung itu. Namun sayang, berbagai cara yang dilakukannya, menjerat dan menggetah, tidak mampu untuk mendapatkan burung itu.

Bacaan Lainnya

Di pohon besar itu, menjuntai sebuah akar yang tumbuh melingkari seluruh pohon. Akar itu adalah perbuatan seekor burung hitam yang dilarang masuk oleh burung bayan.

Tapi, suatu hari ada seekor burung hitam yang datang dikala badai. Seluruh tubuhnya basah kuyup. Melihat penderitaan yang dialaminya itu, salah satu burung dari kelompok burung bayan iba melihatnya dan memberi tumpangan dilubangnya barang semalam.

Dia tidak lagi mengindahkan larangan ratu bayan untuk menerima tamu yang dianggap akan mendatangkan bencana. Teryata malam itu burung hitam tadi berak di lobang itu. Lama kelamaan bekas kotoran burung keling tadi tumbuklah akar yang semakin hari semakin besar dan akhirnya melingkari pohon. Akar itulah yang membuat para pemburu mudah memanjat pohon.

Lelah mencari cara untuk mendapatkan sang burung yang sangat cantik tersebut, pemuda itu tertidur di bawah pohon tempat burung bersarang. Di dalam tidurnya ia bermimpi bertemu seorang kakek, kakek tersebut memberi cara untuk mendapatkan burung tersebut dengan syarat-syarat tertentu. Sang pemuda pemburu pun melakukan apa yang diperintah si kakek, hingga dia dapat menangkap burung bayan dan membawanya pulang dengan suka cita.

Berita tentang burung bayan tadi didengar oleh raja. Sang Rajapun menghendaki supaya sang pemuda tadi membawa burung bayan itu ke istana untuk diberikan kepada raja. Sang pemuda tadi pun sangat ketakutan. Saat ketakutan itu sang pemuda tadi pun bermimpi kembali. Di dalam mimpinya pemuda tersebut ditunjukkan cara oleh kakek yang pernah muncul dalam mimpinya.

Si kakek menyarankan agar pada malam itu juga pemuda tersebut harus menyediakan tiga buah pinang, yaitu pinang manis, pinang lemak, dan pinang mabuk. Dan harus meletakkan pinang tersebut dekat sangkar burung tersebut pada tenagh malam.

Pada tengah malam, pinang itu di makan oleh burung bayan yang telah menjelma menjadi manusia. Setelah ia memakan pinang burung itu pingsan dan tertidur hingga siang hari. Ia tidak dapat berubah menjadi burung kembali karena hari sudah siang dan sangkarnya pun telah berubah menjadi intan. Ia juga menjadi seorang wanita cantik.

Burung yang telah berubah menjadi wanita tersebut di jadikannya sebagai istri oleh pemuda miskin. Akhirnya burung bayan yang tersohor kecantikannya tinggal cerita, dan raja tidak tahu kemana raibnya burung cantik yang selalu dicarinya itu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *