Penamaan Inderagiri

Nama Inderagiri @ Indragiri tercantum dalam kamus susunan Richard James Wilkinson (1867-1941) yang terkenal (A Malay-English Dictionary,Macmillan & Co. Ltd., London, 1959, him. 424) yang pertama kali terbit pada tahun 1932. Menurut kamus ini, Inderagiri @ Indragiri berarti Gunung Tempat Dewa Indra: suatu kesultanan di pesisir Timur Sumatra dekat sungai yang bernama sama (Indra’s Mountain: an East Coast Sumatra Sultanate on a river of the same namd). Dan dalam kamus susunan Hillebrads Cornelius Klinkert (1829-1913) yang tak kurang terkenalnya (Nieuw Maleisch-Nederlandsch Woordenboek – Met Arabisch karakter, Vijfde Druk, Boekhandel en Drukkerij E.J. Brill, 1947, Leiden, him. 73) yang pertama kali terbit pada tahun 1892 mengartikan nama Inderagiri @ Indragiri sebagai nama sebuah kerajaan di pantai Timur pulau Sumatera dan nama sebuah sungai yang mengaliri kerajaan itu (naam van een rijk op de O.-kust van Sumatra en van een rivier, die dat rijk doorstroomt).

Pendapat lain tentang nama inderagiri, konon berasal dari nama sebuah anak sungai yang terdapat di kawasan itu yang dulunya bernama Pangandalandiri. Informasi lisan yang tidak begitu populer diberikan oleh Ahmad Yusuf (sesepuh di kampung Batu Gajah, Sungai Lala, Indragiri). Menurutnya, nama inderagiri berasal dari kata “indar kiri” yang bermakna secara harfiah hindar ke kiri.  Kisah ini terjadi Ketika sebuah perahu yang menghiliri sungai keruh (nama sungai Indragiri sebelum bernama Indragiri), nakhoda perahu itu berteriak “hindar kiri” ketika  memasuki dua sungai yang meragukan. Nama itu akhirnya didengar warga nama kemudian secara etimologis berubah namanya menjadi Indragiri.

Bacaan Lainnya

Namun demikian, pendapat yang populer di kalangan masyarakat Inhu menyebutkan asal bahasa, Indragiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “Indrayang berarti mahligai dan Giri” yang berarti kedudukan yang tinggi atau negeri, sehingga kata Indragiri diartikan sebagai Kerajaan Negeri Mahligai.

Hasan Junus (2002) menyebutkan ada beberapa pantun piawai (dikatakan piawai karena sampirannya berlapis, yaitu isi pantun masih belum tuntas menjelaskan isi tapi masih dengan samar-samar, dan pantun itu masih diingat dan terpakai di kalangan masyarakat Melayu) nama Inderagiri @ Indragiri sering pula disebut-sebut. Pantun piawai itu ialah:

lumba-lumba main gelombang
riaknya sampai ke Inderagiri
coba-coba kutanam mumbang
kalau hidup payung negeri

Dalam sebuah pantun yang dipakai oleh R.J. Wilkinson (1867-1941) yang tercantum dalam karyanya yang terkenal A Malay-English Dictionary (1932) ketika menerangkan kata tilek @ tilik disebutkan nama Inderagiri sebagai berikut:

Khairuddin namanya raja Tabal di Teluk Inderagiri Sedap manis dipandang durja Tempat menilik sehari-hari yang diterjemahkan oleh sang penyusun kamus sebagai berikut: Our Ruler’s name is Khairudeen; He reigns at Inderagiri Bay; His kindly look and gracious mien; Hold us entranced from day to day.

Demikian pula dalam Kumpulan Pantun Melayu yang dihimpun oleh Zainal Abidin Bakar (Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1984, pada pantun no. 1418) tersebut pula nama Indragiri seperti di bawah ini:

Indragiri pasirnya lumat
Kerang bercampur dengan lokan
Bagai nabi kasihkan umat
Begitu saya kasihkan puan.

Dan, pada seuntai pantun yang lain berbunyi seperti tertera di bawah ini:

Sentakkan layar ke Inderagiri
Ikan todak dalam perahu
Air ditelan serasa duri
Tidur tak hendak makan tak mau

Dalam Sejarah Melayu nama Indragiri @ Inderagiri dapat dijumpai berkali-kali. Pada bagian Cetera Yang Keempatbelas tertulis sebagai berikut:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *